Irwansyah: Perbedaan Adalah Dinamika
Kota, Korsum
Perbedaan sikap dan pandangan yang sempat terjadi dengan cukup keras tubuh DPRD Kabupaten Sumedang dalam proses pengusulan wakil bupati menjadi Bupati Sumedang beberapa waktu lalu adalah sebagai dinamika. Sebab, DPRD adalah lembaga politik yang harus dapat mengakumulasi segenap keinginan politis menjadi satu keputusan bersama, yaitu DPRD sebagai lembaga.
Ketua DPRD Sumedang, Irwansyah Putra mengakui, memang terjadi perbedaan antara 23 dan 27 (maksudnya jumlah anggota fraksi PDIP plus Partai Golkar dan jumlah anggota gabungan 4 fraksi, red), tapi akhirnya semua bersatu lagi. 50 anggota dewan sepakat untuk mengusulkan Eka Setiawan menjadi Bupati. “Yang mendorong Pak Eka jadi Bupati itu kan yang 27 orang, tapi ujung-ujungnya tetap saja jadi 50 orang juga kan,” katanya, dalam acara halal bihalal Hari Raya Idul Fitri 1437 H, di Gedung DPRD Sumedang, Rabu (13/7).
Menurutnya, hal ini biasa terjadi karena DPRD adalah lembaga politik sehingga segala sesuatunya pasti dipolitisir. “Kita sering berdebat, malah menjurus ke pertengkaran. Padahal kalau ke luar daerah, kami tetap bersama, bercanda dan ketawa-tawa. Kalau sudah disini (DPRD) semuanya jadi teman, dan perbedaan harus dipandang sebagai dinamika,” ujar Irwansyah.
Dalam acara yang juga dihadiri oleh Bupati Eka Setiawan, Sekda serta jajaran Forkopimda dan undangan lainnya, Irwansyah mengucapkan selamat atas pelantikan Eka Setiawan sekaligus memohon maaf kepada semua pihak termasuk masyarakat kabupaten Sumedang, apabila saat menjalankan tugasnya ada hal-hal yang tidak berkenan.
“Baik sebagai pribadi, keluarga, serta sebagai pimpinan atas nama seluruh lembaga, saya mohon maaf. Apalagi kalau bicara, sok ditungtungan ku basa nu goreng. Untung teman-teman disini sudah pada faham, kalau itu bukan dari hati saya,” jelasnya.
Di tempat terpisah usai halal bihalal, Irwansyah menanggapi positif dilantiknya Eka Setiawan menjadi Bupati Sumedang sehingga kebijakan-kebijakan yang diambil Pemerintah Daerah bisa lebih cepat, tegas dan bersifat baik untuk kepentingan masyarakat umum.
Namun begitu, pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bupati masih sangat banyak, seperti di bidang infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. Walaupun saat menjadi Wabup, sudah banyak melakukan pembangunan. Hanya saja sekarang dengan status yang baru sebagai Bupati Sumedang, diharapkan bisa lebih greget.
Terkait kekosongan kursi wakil bupati, Irwansyah menyerahkan sepenuhnya kepada bupati. Jika bupati mengajukan nama, maka DPRD akan memprosesnya secara teknis sesuai Undang-undang. Dan pengusulan wabup ini boleh berasal dari partai pendukung (PPP dan Demokrat) ataupun dari birokrasi.
Memang, sejak beberapa waktu lalu sudah santer terdengar nama-nama bakal calon wakil bupati dari dua partai pengusung. “Namun sampai saat ini, belum ada nama yang diusulkan, bahkan kami juga belum tahu apakah bupati butuh wakil atau tidak,” pungkas Irwansyah.**[Hendra]
Post a Comment