SMAN Tomo Kekurangan Siswa
Sumedang-Tomo, Korsum
SMAN Tomo yang menurut aturan hasil dari keputusan kaji silang seharusnya dari jumlah guru PNS 27 orang mendapat siswa 7 rombel dengan jumlah rombel 32 orang, minimal 224 orang. Namun kenyataannya, sampai pendaftaran terakhir, Sabtu (9/7), jumlah yang mendaftar hanya 184 orang dan sampai hari Jum’at (15/7) yang sudah daftar ulang sebanyak 130 orang.
Di ruang kerjanya, kepala SMAN Tomo, Dedeng Sukardi, berpendapat, kekurangan pendaftar ini kemungkinan akibat dari bertambahnya SMK swasta yang berdiri di kecamatan Ujungjaya. “Di Ujungjaya sekarang jadi ada 3 sekolah swasta, 2 SMK dan 1 MA, kemungkinan untuk siswa dari Ujungjaya memilih sekolah disana dari pada kesini yang jaraknya cukup jauh,” sebutnya.
Selanjutnya, untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan, sehubungan dengan kaitan penghitungan jam sertifikasi, maka jumlah rombel akan berpegang pada aturan standar antara 20 – 32. “Kami tidak mau kejadian seperti di SMAN 2 Cimalaka, karena per rombelnya kurang dari 20, maka tidak masuk hitungan jam untuk sertifikasi, demikian juga kalau lebih dari 32,” sebutnya lagi.
Dikonfimasi Korsum, Kepala SMK Win Ujungjaya, Tatang, melalui telepon selulernya, mengakui, tahun ini pendaftar ke sekolahnya ada 203 orang, memang ada kenaikan sekitar 21% dari tahun sebelumnya yang hanya 167 orang.
Sedangkan SMK yang baru, menurut Tatang, ada 45 orang jadi benar apa yang diperkirakan oleh kepala SMAN Tomo. Berkurangnya siswa baru ke SMAN Tomo, diantaranya karena diserap oleh SMK dan MA yang ada di Ujungjaya.
Sehingga menurut Kepala SMAN Tomo, berkurangnya siswa berpengaruh terhadap pemasukan dana partisipasi. “Padahal kami memerlukan dana partisipasi untuk membayar guru dan tenaga honor sebesar 35 juta setiap bulannya,” Keluh Tatang.**[Suherly]
Post a Comment