Header Ads

KOMERSIALISASI BUKU LKS DI SD DAN SMP MARAK KEMBALI

Kabupaten Tasikmalaya kabar-rakyat.blogspot.com.Penjualan Buku LKS (Lembar Kerja Siswa)yang Katanya di larang kini marak kembali,di perjual belikan,pada saat tertentu Kadis Pendidikan Kabupate Tasikmalaya H.Zain sempat memberi Pernyataan"penjualan LKS,apabila tidak mengacu kepada Kurikulum yang telah di tetapkan,dan seandainya ada pemberatan terhadap orang tua Siswa/i,itu dilarang"Jelas Kadis Pen Kab,pada Waktu yang Lalu.Segalannya Kini telah di rubah dan Penjualan Buku Yang sempat jadi Bahan"Keluh-Kesah"orang Tua Siswa/i Miskin yang boro-boro Beli Buku ,makan pun Susah,kini Seolah HALAL di Perjual belikan.Kejadian ini sempat Mencengangkan beberapa Element Aktifis Campus yang tidak tahu kenapa Hal ini terjadi dan di biarkan begitu saja.Penjualan Buku tipis itu dampak dari keuntungan yang berlimpah Ruah dan keuntungan secara pribadi tanpa memikirkan Dampak yang di rasakan Langsung Rakyat miskin di penjuru Kabupaten Tasikmalaya,kalau kita tinjau dari Aspek manfaatnya ,"Para G uru yang terbantu dengan adanya buku LKS ,karena tidak akan lelah berfikir tentang Program Belajar dan Mengajar,karena seakan-akan telah terformat dengan adanya buku tersebut.Tidakkah berfikir dampak dari kegelisahan Anak-anak fakir Miskin dan anak-anak Yatim yang menempati sekolah-sekolah SDN "Sekolah Dasar Negri"yang cuma bisa melongo melihat senyuman Temannya yang berhasil membeli Buku LKS meskipun Dengan harga Rp.3000-Rp.6000,.Perlu di telusuri Lebih lanjut"Ujar Seorang Aktifis Campus yang masih perduli tentang ,Kecurangan itu."Kerjasama Para UPTD Pendidikan dengan para Penyalur Buku LKS ini perlu di Audit,ini Sebuah permainan,dan Disinyalir menggunakan  kaki tangan yang melibatkan "Para ,pelaku control cocial (LSM dan Wartawan) Ujar Salah seorang Anggota Forum Peduli  Pendidikan Gratis FPPG Cabang Kabupaten Tasikmalaya Ibrahim El Badriah,kepada kabar-rakyat.blogspot.com dengan Nada menghujat.Kesimpulan dari sekelumit tulisan ini adalah,"Dana Bos itu tidak ada pos untuk LKS,lalu kemudian siapa yang akan jadi Objekan!,dan yang jadi pertanyaan besar akankah cita-cita Pendidikan Gratis terwujud nyata?,dan akan cerdaskah Bangsa besar ini dengan buku tipis jelek dan memaksakan harus di beli oleh mereka anak-anak Miskin dan Yatim Piatu,di mana Nurani Kita ?...(RIZAL) 

Tidak ada komentar