TASIKMALAYA - Polresta Tasikmalaya mulai hari ini melakukan peningkatkan pengamanan di sejumlah aset warga Ahmadiyah yang berada di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Ini menyusul penyerangan yang dilakukan sekelompok orang di perkampungan Ahmadiyah Pandeglang, Banten pada Minggu 6 Februari lalu yang menewaskan tiga orang.
Kapolresta Tasikmalaya AKBP Moch Hendra Suhartiyono melalui Kabag OPS Polresta Tasikmalaya Kompol Yono Kusyono mengatakan, penyesuaian keamanan terkait kondisi yang sempat terjadi pula di wilayah lain memang dilakukan.
“Kami tentu tidak ingin kecolongan jika sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Siapa pun tentu berharap kondisi Kota Tasikmalaya tetap aman dan tentram,” kata Yono, Rabu (9/2/2011).
Dia menjelaskan, setidaknya ada 1.000 personel dikerahkan untuk melakukan penjagaan tersebut. Baik personel yang menggunakan seragam polisi dan persenjataan lengkap, atau polisi berpakaian preman.
“Penjagaan semacam ini sebenarnya telah ada meski sebelum kondisi di Cikeusik Kabupaten Pandeglang memanas, penjagaan tersebut reguler dan bersifat patroli sehingga tidak begitu mencolok. Namun setelah kejadian Minggu pagi di Cikeusik, membuat intensitas penjagaan pun lebih meningkat,” paparnya.
Selain upaya pengamanan, pihak kepolisian pun berharap Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakor Pakem) segera bisa cepat tanggap. Sehingga mereka segera meredam jika ada letupan-letupan yang bisa membuat situasi menjadi kurang aman.
Hal ini tentu lebih pada pendekatan persuasif yang dilakukan Bakor Pakem kepada pihak Jemaah Ahmadiyah dan pihak yang dimungkinkan akan memanas.
Sementara itu, sesepuh politisi Tasikmalaya Rd Djaja Winatakusumah berpendapat, aksi kekerasan yang terjadi di Pandeglang tidak seharusnya terjadi jika semua orang bisa menahan diri dan saling bertoleransi.
Namun peran serta pemerintah, terutama petugas kepolisian dalam mengamankan situasi, memang sangat vital. Sehingga kewaspadaan benar-benar harus dilakukan sejak dini.
“Untuk di Kota Tasikmalaya saya berharap hal itu tidak sampai terjadi. Saya yakin masyarakat di sini sangat cinta damai dan tidak akan bertindak anarkistis seperti itu. Namun memang diperlukan peran serta pemerintah dan seluruh yang berkepentingan untuk bergerak secepatnya, jangan sampai persoalan itu benar-benar menjadi bom waktu yang setiap saat bisa meledak,” tuturnya
Post a Comment