Nenek Entin Ditemukan Tewas, Pelaku Diduga Cucunya Selasa, 01/05/2012 - 22:08
Korban Entin Fatimah (57), warga Kampung Singkup Lembur Warung, Kel./Kec. Purbaratu, Kota Tasikmalaya, ditemukan tewas dengan luka di bagian pelipis dan mulutnya, Selasa (1/5/12) pukul 17.00. Korban diduga dibunuh oleh cucunya, Muh Riz (18), dengan cara dianiaya.
Mayat korban pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Santi (16). Saksi terkejut saat melihat uwaknya tergeletak di dapur dengan bersimbah darah. Saat itu, saksi melihat tersangka yang sedang memegang pipa besi berada di dalam kamar.
Selanjutnya, saksi berteriak histeris saat melihat kejadian tersebut. Teriakan itu terdengar oleh tetangga, sehingga mereka langsung menuju ke rumah korban.
Sementara itu, polisi yang memperoleh laporan langsung datang ke lokasi. Kemudian tersangka digelandang ke Mapolres Tasikmalaya Kota. Sedangkan jasad korban dilarikan ke kamar mayat RSUD Tasikmalaya.
Kapolsekta Cibeureum, Komisaris Sabaril Bambang membenarkan, kejadian pembunuhan tersebut. Pihaknya saat ini terus melakukan penyelidikan mengenai kronologi dan motif pembunuhan tersebut. "Berdasarkan keterangan sejumlah saksi dan keluarga korban, tersangka diduga mengalami stres. Namun, untuk memastikanya dibutuhkan pemeriksaan medis," katanya, sambil menyebutkan, saat ini tersangka sudah diamankan.
Sementara itu, menurut keponakan korban, Santi, tersangka yang sehari-harinya dipanggil "Si Bos" itu sudah sebulan mengalami stres. Bahkan sekolah pun tidak diteruskan. Ia diduga mengalami stres, setelah mabuk memakan buah kecubung.
Sejak itu, perilakunya menjadi aneh, bahkan sering membuat kesal. Meski demikian tersangka tidak pernah berbuat yang mengancam keselamatan anggota keluarga. Tersangka hanya sering berbicara sendiri.
Menurut Santi, selama ini yang tinggal di rumah ada lima orang, yakni selain dirinya, juga Tria (11), Gita Senia (10), tersangka dan korban. "Tersangka sudah lama tinggal bersama neneknya, bahkan disekolahkan oleh neneknya. Namun tersangka drop out, karena mengalami stress setelah makan buah kecubung," katanya.
Sebelum kejadian itu, Santi mendengar ada suara letusan tembakan beberapa kali. Namun ia tidak menyangka kalau suara letusan itu yang mengakibatkan tewas neneknya. Ia baru mengetahui neneknya tewas setelah menuju dapur, dan ia melihat neneknya tergeletak bersimbah darah. Santi menduga, suara itu berasal dari letusan peluru, karena saat korban ditemukan, di sekitar jasadnya ditemukan beberapa butir selongsong peluru, dan ada satu peluru yang belum meletus.
"Di sekitar jasad korban ada beberapa selongsong peluru, dan ada satu peluru yang belum meletus. Kemudian diambil oleh polisi," kata Santi.
Post a Comment