Header Ads

Sapi PIK, Terus Bergulir di Masyarakat

Tanjungkerta, Korsum
Program pemerintah Kabupaten Sumedang dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat, salah satunya pembagian pengadaan sapi potong. Program ini digulirkan tahun 2014 oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sumedang melalui Pagu Indikatif Kewilayah (PIK).
Menurut Wahyu, Ketua kelompok ternak sapi, warga Desa Gunturmekar Kecamatan Tanjungkerta menyebutkan, program ini merupakan salah satu program yang penentuan kegiatannya dilakukan melalui mekanisme Musrenbang, dari mulai Musdus, Musdes Muskab pada beberapa tahun lalu.
Pengadaan sapi itu sangat melibatkan masyarakat secara langsung terlibat mulai dari perencanaan, pengadaan bibit, pendistribusian, pemeliharaan hingga monitoring. Sehingga pantas kata dia,  jika program pengadaan bibit sapi ini sebagai bukti kedaulatan ekonomi rakyat.
“Untuk peringkat perkembangan kelompok GNT Desa Gunturmekar, pada tahun 2014 lalu mendapat 3 ekor sapi dan kini telah mengembalikan kepada kelompok sebesar Rp 7,5 juta untuk dibelikan sapi lagi,  serta bibit sapi yang pertama menjadi hak milik petani,” ujar Wahyu, Kamis (15/9).
Waktu itu pihaknya telahnya menerima 3 ekor sapi pedaging dengan harga Rp 5 juta perekor dari pihak petani telah mengembalikan Rp 7,5 juta ke kelompok untuk dibelikan kembali. Pihak petani memiliki bibit sapi semula menjadi hak milik.
Menurut keterangan Dadan, anggota kelompok penerima bantuan sapi,  sapi yang dipeliharanya setelah mutlak miliknya, ditukarkan ke sapi betina dan kini telah melahirkan satu anak jantan baru berumur 2 bulan.
Kepala Desa Gunturmekar, Kurnia Wahyu, saat ditemui Kamis (15/9), di kantornya mengatakan, dengan program ini masyarakat cukup terbantu. Sapi PIK tersebut disalurkan kepada petani yang tercatat sebagai kelompok sehingga sangat bermanfaat bagi mereka.
“Uang pengembalian dari petani ternak ke kelompok, dibelikan ke bibit sapi baru untuk digulirkan kembali kepada masyarakat yang belum menerima sapi. Sehingga dengan adanya sapi PIK ini, masyarakat yang awalnya tidak punya sapi, tapi dia mendapat ternak secara digilir,” katanya.**[indang]  

Tidak ada komentar