Inilah 'Penampakan' Sampah Plastik dan Limbah Popok Bayi di Selokan Islamik Center Sumedang
Kota, Koran Sumedang
Miris selokan di depan gedung Kemenag atau tepatnya dilingkungan islamik center jalan Kutamaya Sumedang mengalami sedimentasi, kuat dugaan sedimentasi terjadi dikarenakan banyaknya sampah plastik dan limbah popok bayi, sehingga menimbulkan bau tidak sedap dan jika musim penghujan datang akan membawa masalah lain yaitu meluapnya air sungai lantaran dangkalnya sungai. Hal tersebut dikatakan Sugandi (24) mahasiswa dari Sekolah Tinggi Sebelas April Sumedang, Ahad (23/09/2019) ditempat aktifitasnya.
Dikatakan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan dirasa masih sangat kurang. Kedisiplinan dalam membuang sampah harusnya selalu diterapkan."Jika memang tidak ada tong sampah, sebaiknya di bawa terlebih dahulu sampah tersebut sampai menemukan tempat sampah. Namun, realitanya banyak yang membuang sampah sembarangan, baik di jalan maupun di saluran air.Segala sampah dibuang begitu saja ke selokan.
Selokan bukanlah tempat sampah, melainkan tempat mengalirnya air. Jika saluran air tersebut banyak digenangi sampah maka air tidak dapat mengalir dengan lancar. Bukan hanya sampah yang dengan enak dibuang ke saluran air, limbah rumah tangga dan limbah lainnya juga kerap kali dibuang begitu saja ke selokan. Hal ini dapat menciptakan sedimentasi di dasar saluran air, akibatnya terjadi pendangkalan pada saluran air tersebut."jelasnya
Lebih jauh Sugandi mengatakan jika air limbah di buang ke selokan tentu saja akan berkontribusi pada pencemaran lingkungan." Bayangkan masa depan lingkungan kita seperti apa jika pembuangan limbah rumah tangga kita mengalir ke sungai. Berapa juta liter tiap harinya selokan mengaliri air kotor ke sungai?" bebernya
Ia berharap pemerintah dan masyarakat dimanapun berdomisili untuk bersama-sama menjaga lingkungan ***(F. Arif)
Miris selokan di depan gedung Kemenag atau tepatnya dilingkungan islamik center jalan Kutamaya Sumedang mengalami sedimentasi, kuat dugaan sedimentasi terjadi dikarenakan banyaknya sampah plastik dan limbah popok bayi, sehingga menimbulkan bau tidak sedap dan jika musim penghujan datang akan membawa masalah lain yaitu meluapnya air sungai lantaran dangkalnya sungai. Hal tersebut dikatakan Sugandi (24) mahasiswa dari Sekolah Tinggi Sebelas April Sumedang, Ahad (23/09/2019) ditempat aktifitasnya.
Dikatakan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan dirasa masih sangat kurang. Kedisiplinan dalam membuang sampah harusnya selalu diterapkan."Jika memang tidak ada tong sampah, sebaiknya di bawa terlebih dahulu sampah tersebut sampai menemukan tempat sampah. Namun, realitanya banyak yang membuang sampah sembarangan, baik di jalan maupun di saluran air.Segala sampah dibuang begitu saja ke selokan.
Selokan bukanlah tempat sampah, melainkan tempat mengalirnya air. Jika saluran air tersebut banyak digenangi sampah maka air tidak dapat mengalir dengan lancar. Bukan hanya sampah yang dengan enak dibuang ke saluran air, limbah rumah tangga dan limbah lainnya juga kerap kali dibuang begitu saja ke selokan. Hal ini dapat menciptakan sedimentasi di dasar saluran air, akibatnya terjadi pendangkalan pada saluran air tersebut."jelasnya
Lebih jauh Sugandi mengatakan jika air limbah di buang ke selokan tentu saja akan berkontribusi pada pencemaran lingkungan." Bayangkan masa depan lingkungan kita seperti apa jika pembuangan limbah rumah tangga kita mengalir ke sungai. Berapa juta liter tiap harinya selokan mengaliri air kotor ke sungai?" bebernya
Ia berharap pemerintah dan masyarakat dimanapun berdomisili untuk bersama-sama menjaga lingkungan ***(F. Arif)
Post a Comment