Mari Pangestu Bahas Ekonomi di Tengah Perubahan Iklim
Birokrasi, Mantan Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu berbicara mengenai ekonomi di tengah isu perubahan iklim. Dia mengatakan komitmen politik yang kuat sangat diperlukan untuk menciptakan kerangka pembangunan yang berimbang, antara kepentingan ekonomi dan misi konservasi lingkungan hidup.
"Berbagai krisis lingkungan kerap memunculkan pertanyaan, apakah kita betul-betul bisa menyatukan konservasi lingkungan hidup dengan tujuan ekonomi, kepentingan pembangunan," kata Mari yang berbicara pada panel pembangunan ekonomi dalam kondisi perubahan iklim, dalam konferensi Youth & Leaders Summit yang berlangsung di Paris, Senin (20/1).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu bicara tentang kaitan pembangunan ekonomi dan konservasi ekologi bersama pakar lingkungan hidup, Duncan Austin dan CEO Enel Group, Francesto Starace. Mari Pangestu menyampaikan bahwa penguatan kesadaran di level masyarakat untuk perubahan iklim sangatlah signifikan. Dalam forum itu juga tampil Mantan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, sebagai pembicara utama.
“Later is now,” demikian ditegaskan Mari Pangestu mengutip pernyataan Thomas Friedman, penulis terkemuka dan penerima penghargaan Pulitzer. Bagi Indonesia, penanganan isu lingkungan secara komprehensif sangat relevan, antara lain karena deraan kebakaran hutan.
Saat ini, dunia dihadapkan pada masifnya kebakaran di Australia. Sebelumnya kebakaran melanda Kalifornia serta hutan Amazon di Brasil.
Pensosbud KBRI Paris, Jane Runkat mengatakan selama di Paris, selain berbicara di Sciences Po, Mari Elka Pangestu juga berkesempatan melihat produk ekspor Indonesia di pameran “Maison et Objet” Paris 2020. Mari bertemu dengan Sekjen OECD José Ángel Gurría membahas sejumlah kerja sama, serta berdialog dengan warga dan diaspora Indonesia di KBRI Paris.
Post a Comment