Pekerjaan Proyek Jangan Jadi Temuan BPK
CIAMIS.Bupati Ciamis H Engkon Komara mengatakan, dengan kondisi cuaca yang cukup mendukung menyusul masuknya musim kemarau, diharapkan pengerjaan perbaikan jalan dan jembatan tersebut berjalan sesuai dengan jadwal dan tidak terganggu oleh turunnya hujan.
"Kondisi cuaca saat ini cukup bagus, jadi pengerjaan perbaikan jalan dan jembatan dapat berjalan sesuai dengan jadwal," ujarnya, Jumat (17/6).
Disamping itu Engkon juga meminta rekanan pemborong yang menang lelang dan dipercaya untuk pengerjaan perbaikan jalan dan jembatan tersebut bekerja sesuai dengan ketentuan. "Jangan ada lagi terjadi pengerjaan yang tidak sesuai ketentuan seperti kekurangan volume pekerjaan dan sebagainya. Kalau hal tersebut tetap ditemukan bukan tidak mungkin rekanan tersebut akan masuk daftar black list, " tegas Bupati.
Dan ancaman tersebut bukan sekedar isapan jempol mengingat pada pengerjaan proyek ke-binamargaan pada TA 2010 ada 13 paket kegiatan peningkatan dan pemeliharaan jalan yang menjadi temuan BPK (Hasil Pemeriksaan BPK TA 2011) lantaran kekurangan volume pekerjaan dan kandungan aspal. Para rekanan yang dipercaya mengerjakan 13 paket pekerjaan peningkatan dan pemeliharaan jalan tersebut harus mengembalikan uang Negara totalnya sebesar Rp 368.885.386,70.
Dengan banyaknya ruas jalan yang rusak di Ciamis, Bupati Engkon berharap pemerintah pusat mempunyai program bantuan Rp 1 milyar perdesa. "Program Rp 1 milyar/desa tersebut sebenarnya sekarang sudah ada tapi itu baru untuk desa peradaban. Di Ciamis ini ada 350 desa, tetapi yang mendapatkan program desa peradaban itu hanya 6 desa," harap Engkon.
Bila setiap desa memperoleh kucuran dana Rp 1 milyar per desa, menurut Bupati, segala macam persoalan pedesaan akan dapat diatasi dengan baik dan cepat mulai dari perbaikan infrastruktur yang rusak seperti jalan, jembatan hingga irigasi, air bersih dan sebagainya. Kemudian perbaikan sarana dan fasilitas umum serta perbaikan ekonomi kerakyatan. "Sekarang ini memang ada program PNPM atau desa peradaban tetapi itu kan hanya baru menyentuh sebagian kecil desa. Belum menjawab persoalan seluruh desa," ujarnya
"Kondisi cuaca saat ini cukup bagus, jadi pengerjaan perbaikan jalan dan jembatan dapat berjalan sesuai dengan jadwal," ujarnya, Jumat (17/6).
Disamping itu Engkon juga meminta rekanan pemborong yang menang lelang dan dipercaya untuk pengerjaan perbaikan jalan dan jembatan tersebut bekerja sesuai dengan ketentuan. "Jangan ada lagi terjadi pengerjaan yang tidak sesuai ketentuan seperti kekurangan volume pekerjaan dan sebagainya. Kalau hal tersebut tetap ditemukan bukan tidak mungkin rekanan tersebut akan masuk daftar black list, " tegas Bupati.
Dan ancaman tersebut bukan sekedar isapan jempol mengingat pada pengerjaan proyek ke-binamargaan pada TA 2010 ada 13 paket kegiatan peningkatan dan pemeliharaan jalan yang menjadi temuan BPK (Hasil Pemeriksaan BPK TA 2011) lantaran kekurangan volume pekerjaan dan kandungan aspal. Para rekanan yang dipercaya mengerjakan 13 paket pekerjaan peningkatan dan pemeliharaan jalan tersebut harus mengembalikan uang Negara totalnya sebesar Rp 368.885.386,70.
Dengan banyaknya ruas jalan yang rusak di Ciamis, Bupati Engkon berharap pemerintah pusat mempunyai program bantuan Rp 1 milyar perdesa. "Program Rp 1 milyar/desa tersebut sebenarnya sekarang sudah ada tapi itu baru untuk desa peradaban. Di Ciamis ini ada 350 desa, tetapi yang mendapatkan program desa peradaban itu hanya 6 desa," harap Engkon.
Bila setiap desa memperoleh kucuran dana Rp 1 milyar per desa, menurut Bupati, segala macam persoalan pedesaan akan dapat diatasi dengan baik dan cepat mulai dari perbaikan infrastruktur yang rusak seperti jalan, jembatan hingga irigasi, air bersih dan sebagainya. Kemudian perbaikan sarana dan fasilitas umum serta perbaikan ekonomi kerakyatan. "Sekarang ini memang ada program PNPM atau desa peradaban tetapi itu kan hanya baru menyentuh sebagian kecil desa. Belum menjawab persoalan seluruh desa," ujarnya
Post a Comment