Angin Serang Garut
Puluhan rumah, bangunan sekolah, dan masjid rusak diterjang angin puting beliung yang menyisir beberapa wilayah di Kabupaten Garut, Minggu (26/2). Sedikitnya lima orang terluka dan kemacetan terjadi akibat tumbangnya sejumlah pohon besar yang diterjang angin. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Berdasarkan pemantauan di lapangan, angin puting beliung berputar dan bergerak dari wilayah Kecamatan Banyuresmi, Tarogong Kidul, sampai Tarogong Kaler, sekitar pukul 13.15 WIB, terjangan angin datang saat suasana di Garut tengah ramai oleh wisatawan yang sedang berlibur.
Warga yang menyaksikan angin tersebut langsung berlarian ketakutan karena putaran angin kencang begitu cepat menerbangkan berbagai macam barang yang dilewatinya.
Warga yang menyaksikan angin tersebut langsung berlarian ketakutan karena putaran angin kencang begitu cepat menerbangkan berbagai macam barang yang dilewatinya.
Di wilayah kecamatan Banyuresmi, sapuan angin menyebabkan sejumlah rumah rusak parah pada bagian atapnya, banyak rumah tidak beratap setelah gentingnya beterbangan disapu angin.
Angin bergerak dengan putaran kencang ke arah Kecamatan Tarogong kidul dan Kaler. Di kawasan alun-alun Tarogong Kidul, sejumlah warga dan pedagang lari pontang-panting dikejar angin yang berputar membawa berbagai macam benda.
Angin bergerak dengan putaran kencang ke arah Kecamatan Tarogong kidul dan Kaler. Di kawasan alun-alun Tarogong Kidul, sejumlah warga dan pedagang lari pontang-panting dikejar angin yang berputar membawa berbagai macam benda.
Deru angin menyapu atap sejumlah kios di sisi jalan. Berdasarkan data dari Kantor Kecamatan Tarogong Kidul, sebanyak 52 rumah di kawasan tersebut rusak, terutama pada bagian atapnya.
"Kebanyakan rumah rusak ringan karena atapnya disapu angin. Satu rumah rusak cukup parah," kata Camat Tarogong Kidul Aji Sukarmaji.
"Kebanyakan rumah rusak ringan karena atapnya disapu angin. Satu rumah rusak cukup parah," kata Camat Tarogong Kidul Aji Sukarmaji.
Bukan itu saja. Saking kencangnya, angin menumbangkan dua pohon raksasa di sisi Jalan Otista yang merupakan jalur arteri penting. Tumbangnya dua pohon akibat terjangan angin menyebabkan kemacetan di areal penting menuju Cipanas itu, , meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
"Suara angin bergemuruh kencang sekali, genting-genting terbang. Semua orang lari berlindung dan menjerit. Saya kira Galunggung meletus, ternyata anging topan (puting beliung)," kata Iqbal (18) salah seorang warga yang menjadi saksi mata kejadian.
Di kawasan Tarogong Kaler, kecepatan angin tidak juga menurun. Saat menyapu wilayah alun-alun, angin meluluhlantakkan atap Masjid Agung, Kantor Pos, kantor Kementrian Agama. Menurut Camat Tarogong Kaler, Muksin sedikitnya delapan rumah warga RW 02 Desa Cimanganten Kecamatan Tarogong Kaler.
Benda-benda yang beterbangan terbawa angin melukai lima orang di Kampung Cicariu, Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler. Mereka yang terluka adalah yaitu Agus (35), Ucu (5), Mak Erum (90), Dedeh (40), Cantik (8). Mereka mengalami luka di bagian kepala akibat tertimpa genting, seng, kayu dan pohon tumbang. Para korban dirawat di Puskesmas Tarogong.
Dalam hitungan menit, angin menyebabkan kerusakan bangunan, memakan korban luka, dan pohon tumbang. Sampai berita ini diturunkan, data pasti jumlah kerusakan dan nilai kerugian materil masih dihimpun oleh pemerintah setempat akibat serangan air.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, tengah menginvetrisasi kondisi kerusakan dan kerugian di lapangan. Akan tetapi, untuk sementara tidak ada korban meninggal dunia akibat terjangan angin tersebu
Post a Comment