Header Ads

Ngarot Desa Karedok Tanam 116 Hulu Kebo

Jatigede, Korsum
Ngarot Desa merupakan puncak syukuran milangkala Desa Karedok Kecamatan Jatigede Kabupaten Sunedang Provinsi Jabar Barat Negara Insonesia yang ke-116, Sabtu (2/8), sebagai tutup buku guar bumi rampak jarami ampih pare.
Menurut Kepala Desa Karedok, Intab Wikarya Putra, setiap melaksanakan acara ngarot tersebut selalu menanam kepala kerbau di bawah pohon beringin alun-alun desa. "Sehingga Ngarot Desa Karedok yang ke-116 ini, kita menanam atau mengubur 116 kepala kerbau di bawah pohon beringin alun-alun desa," ujarnya, Senin (4/8).
Ritual mengubur kepala kerbau yang sudah menjadi budaya sejak ratusan tahun lalu, merupakan keyakinan masyarakat Desa Karedok dan sekitarnya untuk menolak bala (musibah) di Desa Karedok.
Selain itu, kata Intab, juga untuk melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya daerah sebagai salah satu tujuan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Pemkab Sumedang dengan program Sumedang Puseur Budaya Sunda (SPBS) yang memiliki semboyan "Dina Budaya Urang Napak, Tina Budaya Urang Ngapak' adalah implementasi dari pelestarian kearifan budaya lokal.
Di Desa Karedok sendiri, lanjut Intab, ngarot desa sudah menjadi tradisi turun temurun dari generasi ke generasi, tetap dijaga, dipelihara dan dilaksanakan masyarakatnya. "Ngarot adalah perwujudan dari rasa syukur masyarakat Desa Karedok kepada Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya yang telah diterima berupa kesuburan lahan pertanian, kemakmuran, sehat jasmani dan rohani," tuturnya.
Intab menambahkan, tutup buku guar bumi adalah inti dari ritual Ngarot di Desa Karedok. Dimana tutup buku berarti menutup lembaran kehidupan tahun lalu dan guar bumi berarti membuka kembali lahan pertanian untuk kehidupan baru. "Untuk masa akan datang menuju yang lebih baik dengan melihat dari pengalaman masa lalu," pungkas Intab.**[f.Arif]

Tidak ada komentar