Dana Desa Diduga Disunat
Ganeas, KORAN SUMEDANG
Penjabat Kepala Desa Cikoneng, diduga memotong anggaran setiap kegiatan yang dianggarkan dari Dana Desa (DD) selama menjabat.
Hal tersebut, diungkapkan oleh salah seorang sumber yang enggan disebutkan namanya bahwa, setiap kegiatan/pembangunan dari DD di Desa selalu dipotong langsung oleh penjabat Kades tersebut dengan alasan tidak jelas.
"Setiap anggaran untuk pembangunan selalu dipotong langsung mulai dari Rp. 10 sd 16 juta dengan alasan yang tidak jelas," tuturnya, pada Korsum beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut sumber Korsum mengatakan, dengan adanya pemotongan tersebut akibatnya setiap pembangunan dikerjakan sesuai dengan anggaran yang sudah dipotong oleh kades.
"Untuk pembangunan Sanitasi di tiap RW saja anggarannya yaitu Rp. 28 juta tapi dipotong Rp. 10 juta. Jadi para pegawai hanya mengerjakan sesuai dengan anggaran tersebut. Dan ada juga anggaran pembangunan lainnya yang rata rata di potong Rp. 16 juta," ungkapnya.
Kalau memang itu buat pajak dan honor TPK, lanjutnya lagi, tentunya tidak akan mencapai puluhan juta.
"Pajak teh itunganana ukur 13%. piraku anggaran 28 juta di potong 10 juta...???. Dan Honor TPK 300 rebu per orang jumlah tpk 3 orang, atk paling 100 rebu potocopy 100 rebu. Dan kalaupun ada potongan itu yang mengelola adalah bendahara desa, bukannya Kades" pungkasnya.
Sementara itu, dikonfirmasi akan hal tersebut, penjabat Kades Cikoneng, Agus Suhartono, mengakui, akan adanya potongan tersebut.
"Memang benar saya memotong, tapi itu untuk membayar pajak, honor TPK dan juga RAB," tuturnya, saat dikonfirmasi Korsum beberapa waktu lalu.
Kades juga mengatakan, dirinya siap bertanggung jawab apabila ada masyarakat yang menanyakan terkait pemotongan tersebut.
"Bukannya saya nantang, memang itu anggaran dipotong buat keperluan honor TPK, pajak dan honor RAB," akunya ** [Acep Shandy]
Post a Comment