Header Ads

Din Syamsuddin Minta Warga Muhammadiyah Cerdas Berpolitik

Kota, Koran Sumedang
Jelang Pemilu 2019, Tokoh besar Muhamadiyah Din Syamsuddin meminta warga Muhamadiyah cerdas dalam berpolitik. Hal itu dikatakannya usai menghadiri Milad Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Sumedang di Gedung Islamic Center, Ahad (23/12).

Din Syamsuddin yang baru-baru ini mundur sebagai utusan Presiden RI, Joko Widodo karena sebuah alasan itu, mengisyaratkan supaya warga Muhammadiyah bebas menentukan arahan politik baik Pileg dan Pilpres 2019.

"Sebagai umat Islam perlu rasanya warga Muhamadiyah memilih secara sejati dan sungguh-sungguh membela kepentingan umat Islam. Namun itu juga bukan sekadar basa-basi, tapi harus jelas kemana pembelaan itu, jangan sampai membawa umat Islam terutama warga Muhammadiyah malah menjerumuskan kepada kesenjangan ekonomi," ujarnya kepada Koran Sumedang.

Senada dengan Din Syamsuddin, Ketua PDM Muhamadiyah Sumedang, Dr. KH. Dadang Wahyudin, M.Ag juga mengatakan bahwa warga Muhamadiyah menyebar dalam menentukan sikap terhadap pesta demokrasi 5 tahunan itu.

Pasalnya menurut Dadang, saat ini banyak kader Muhammadiyah yang gencar mencalonkan diri menjadi anggota legislatif baik dalam tingkatan daerah maupun pusat.

"Secara jamaah itu tidak satu arah, contohnya seperti Pa Taufiq Gunawansyah itu kan beliau penasehat di Muhamadiyah tapi beliau sekarang di Golkar dan sebagian di PAN. Jadi dilapangan itu Pa Din mengisyaratkan harus cerdas lah, tidak melihat bendera partai, tapi lihat siapa orangnya, karena itu yang akan memperjuangkan kebenaran," katanya.

Dadang pun menambahkan, warga Muhammadiyah juga perlu melihat bagaimana rekam jejak calon, terutama dalam bidang sosial dan pendidikan yang sejalan dengan visi salah satu Ormas Islam terbesar itu.

"Tentunya Pa Din itu tidak mengisyaratkan ini mutlak harus dipilih, tidak seperti itu. Yang jelas siapa saja kader Muhammadiyah yang seneng politik, warga Muhammadiyah perlu melihat program, visi misi dan rekam jejak calonnya. Sehingga saat terpilih nanti warga Muhammadiyah tidak kecewa dengan berbagai pilihannya," tandasnya.

Sementara itu, salah seorang kader Muhammadiyah, Dudi Supardi menuturkan, sebagai darah asli dari lembaga keagamaan yang eksis itu, ia mengajak warga Muhammadiyah untuk bersama-sama duduk di lembaga pemangku kebijakan, termasuk dalam hal ini kata Dudi adalah dengan mencalonkan diri di legislatif baik daerah, provinsi maupun pusat.

"Seperti saya yang saat ini duduk di lembaga legislatif daerah, ini kan tujuannya untuk mendorong kiprah Muhammadiyah baik di bidang pendidikan, kesehatan dan sebagainnya, itulah mungkin isyarat Pa Din Syamsuddin," tuturnya**(F. Arif)