Desa Tambirejo Grobogan, Maenjadi Pusat Produsi Sale Pisang Goreng
Sale pisang goreng… mungkin kita pernah dengar, atau bahkan pernah mencicipi atau menikmatinya. Ya sale pisang goreng saat ini telah banyak tersedia outlet – outlet toko modern atau warung warung makanan. Bahkan banyak diburu para penggemarnya, apalagi kalau menjelang lebaran, mungkin stoknya sampai kehabisan .
Beberapa hari lalu di website Desa Tambirejo, telah kami posting tulisan Kang Asti mengenai Sega Pecel Gambringan ( SPG ) yang telah melegenda dengan ciri khasnya penyajian yang dipincuk menggunakan daun pisang. Pada kali ini kami akan mengupas masalah sale pisang goreng, kalau sale pisang basah mungkin kita sudah banyak yang tahu, merupakan produk dari Wirosari Grobogan. Untuk sale pisang goreng adalah merupakan salah satu produk unggulan dari Desa Tambirejo khususnya dari Dusun Sendangsari atau yang dulu disebut Dusun Mbodo. (Flashback sebentar masalah perubahan Dusun Mbodo menjadi Dusun Sendangsari ini dirubah pada era Pejabat Kepala Desa Tambirejo Bapak H. Mas Hari- Hariyanto ( Mertua dari Bp. Drs. Amin Hidayat , M.Pd Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Grobogan ) ini tepatnya tahun 1977 dengan cerita sbb : Dusun Mbodo diganti menjadi Dusun Sendangsari. Sebenarnya untuk dusun Mbodo ini ada dua usulan nama yaitu Tegalrejo dan Sendangsari, yang tegalrejo usulan dari Bapak Ripin selaku Kamituwa/ Kadus Sendangsari dan Sendangsari usulan dari Bapak Rono Redjo Radijo selaku ketua Rukun Kampung. Artinya sama- sama bagus, tegalrejo berasal dari kata tegal yang berarti tempat/ lahan untuk tanam, rejo artinya ramai dan makmur jadi tegal rejo berarti tempat yang makmur dan ramai. Sedangkan sendangsari berasal dari kata sendang dan sari, sendang adalah tempat dan sumber air dan sari adalah yang terbaik. Jadi sendangsari adalah tempat dan sumber air yang terbaik dan menyejukan. Namun akhirnya Bapak Kamituwa Ripin memilih Sendangsari karena di Mbodo ada sumur tua yang trembalangnya ( penyekat ) terbuat dari kayu jati, dulu sumber airnya sangat deras, yang bisa mencukupi kebutuhan warga Mbodo dan sekitarnya). Cerita lengkap bisa dibaca di sejarah Desa Tambirejo di website “ http://tambirejo-grobogan.desa.id/ di Profil Desa.
Kembali lagi masalah sale pisang goreng, sale pisang goreng ini dibuat dari pisang tonto ( raja kawin ) setengah masak yang diiris tipis tipis lalu dibentuk sesuai selera, dijemur terus digoreng dicampur adaonan tepung terigu terus ditiris sampai dingin dan kandungan minyaknya berkurang baru dikemas. Awal mulanya sekitar tahun 1995 di Dusun Sendangsari dibuat pertama kali oleh Ibu Endangs Susilowati dan dipasarkan karena ada pesanan dan juga dijual sendiri ke warung – warung. Adanya prospek bagus pasaran sale pisang goreng tersebut, lalu dilirik oleh Bp. Sarwo Edy yang pengalaman dalam bidang pemasaran , mencoba dipasarkan ke toko modern yang ada di Purwodadi yaitu Swalayan Luwes dan Surya Laksana, dan alhamdulillah diterima dan laku keras, dengan kejadian tersebut, banyak ibu ibu Dusun Sendangsari terus beramai ramai mencoba membuat sale pisang, yang dipasarkan oleh Sarwo Edy dengan kemasan merk Sendang Rasa. Produk tidak hanya dijual di kota Purwodadi tapi sudah melalang buana ke kabupaten tetangga. Ibu Endang Susilowati pun membuat kemasan tersendiri dengan merk Sari Rasa. Masa keemasan Sale pisang goreng merk Sendang Rasa pun mengalami pasang surut, sedangkan untuk merk Sari Rasa masih produksi sampai dengan sekarang namun stagnan. Akhirnya muncul pelaku- pelaku baru untuk membuat sale pisang goreng dengan inovasi dan kreatifitas baru, diantaranya:
- Mas Bambang dengan merk “Sale Pisang Goreng Purwodadi”
Mas Bambang ini banyak menemukan inovasi dan kreatifitas baru untuk pengolahan sale pisang goreng. Banyak aneka produk sele pisang goreng yang diolah dengan peralatan yang cukup lengkap ditambah managemen produksi, pemasaran yang kekinian. Mas Bambang sudah bekerja sama dengan gerai gerai toko modern, ada alfa mart, indo mart dan beberapa swalayan yang lain. Setiap hari mengirim beberapa box sale pisang goreng ke toko- toko pengecer. Dengan armada yang memadai Mas Bambang bisa leluasa memasarkan ke beberapa kota. Tidak hanya itu Mas Bambang juga membuat outlet pusat oleh oleh sendiri yang berada di Jalan Purwodadi – Solo Km 7 di Depok, dengan nama Pusat Oleh- Oleh Purwodadi yang dikelola secara managemen modern. Di pusat oleh oleh tersebut tidak hanya sale pisang goreng, tapi banyak oleh- oleh kas yang lain yang disediakan. Mas Bambang juga bekerja sama dengan biro wisata
- Mas Resmiharto dengan merk sale pisang goreng “Riska Rasa”
Mas Resmiharto ini juga membuat inovasi dan kreatifitas untuk produk sale pisang gorengnya. Tidak hanya sale pisang goreng yang dijual namun oleh oleh khas yang lain juga dipasarkan dengan kemasan Riska Rasa, ada emping garut, crispy jagung dll. Produknya sudah dipasarkan kebeberapa kota terdekat dan outlet bersama yang ada di swalayan yang ada di kota Purwodadi.
- Mas Riyanto/ Mbak Lis dengan merk sale pisang goreng ” Diva Rasa”
Untuk Mbak Rina ini hasil produknya banyak dikonsumsi pelanggan karena sistem tutur tinular, ya karena mempunyai ciri khas rasa yang beda dengan yang lainya produknya banyak yang dipesan oleh pelanggan untuk oleh oleh keluarga jauh yang datang bersilahturahmi. Karena ketagihan rasanya keluarga yang diberi oleh oleh tadi akhirnya pesan sendiri untuk oleh – oleh keluarga yang lain seterusnya begitu, sehingga Mbak Rina tidak sempat memasarkan ke outlet- outlet, karena sudah banyak pesanan yang datang. Dan para pemesan tadi ada yang dipasarkan lagi di kota tempat tinggalnya.
Mbak Lis ini adalah pemain baru untuk produk sale pisang goreng, namun pemasarannya sudah sampai ke luar negeri, ya sale pisang gorengnya sudah sampai ke Negeri Jiran Malaysia. Hal ini karena teman Mas Riyanto ada yang sukses membuka restoran/ warung makan di Malaysia , dan setelah mencoba dipasarkan sale pisang goreng ternyata laris manis. Akhirnya setiap bulan Mas Riyanto terus memaketkan sale pisang goreng ke Malaysia. Juga melayani pesanan – pesanan yang lain, maupun memasarkan di outlet bersama di pusat pusat belanja
- Mas Arifin dengan merk sale pisang goreng “ Aroma Rasa “
Mas Arifin kelahiran Dusun Sendangsari , namun tinggal di Dusun Sukoharjo Desa Krangganharjo, yang berbatasan dengan Dusun Sendangsari. Sale pisang goreng Mas Arifin ini pemasaranya lewat online, dan ternyata cukup laku keras. Pemasannya sudah antar kota maupun antar provinsi.
Masih banyak keluarga yang lain yang membuat sale pisang goreng yang ada di Dusun Sendangsari kurang lebih ada 26 keluarga . Semua punya pangsa pasar sendiri- sendiri , sehingga tidak berebut.
Dengan adanya kegiatan ini instansi dinas terkait juga turut aktif untuk membina dengamn pelatihan maupun dengan memberikan bantuan, bahkan sering juga diajak study banding kedaerah lainnya agar bisa muncul inovasi inovasi tentang produk olahan maupun hal yang lain. Semua itu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan warga agar menjadi lebih baik. Dan hal tersebut ternyata sedikit banyak dapat meningkatkan taraf hidup warga, karena ada tenaga kerja yang terserap sehingga uang pun berputar dan perekonomian berjalan. Semoga hal ini bisa menjadi salah satu jalan untuk mendukung Grobogan Hebat menuju Masyarakat Adil dan Makmur. Semoga semuanya mendapatkan ridha Allah swt.
Post a Comment