LEBIH BAIK PANEN DARI PADA RUGI
Petani di Desa Setianegara, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, terpaksa mengairi lahan sawahnya lebih dini akibat mulai menyusutnya debit air sungai. Mereka khawatir bila lahan tidak segera diberi air akan menderita kerugian akibat gagal tanam.
"Sebelum di beri air, saya biasanya mempersiapkan lahan untuk tanam selama 30 hari. Namun, karena hujan mulai jarang turun dan debit air sungai menurun maka saya mempersingkat persiapan tanam menjadi hanya 20 hari," kata Hamdani (34), petani Desa Setianegara, Kecamatan Cibereum, Kota Tasikmalaya, Jumat (17/6/2011).
Hamdani mengetahui bahwa singkatnya masa persiapan tanam akan berpengaruh terhadap kesuburan tanah dan kualitas padi. Padi tidak akan cukup mendapatkan nutrisi cukup. Namun, ia tidak memiliki banyak pilihan karena bila ngotot mempersiapkan tanah seperti biasanya, ia pasti kesulitan mendapatkan air.
"Kini, air mulai susah didapat. Petani harus bergiliran atau memakai pompa untuk mendapatkan air," katanya.
Hal yang sama dikatakan Suhadi (45), petani lainnya. Ia terpaksa mempercepat masa tanam karena khawatir dengan semakin surutnya debit Sungai Cimulu. Ia siap menanggung resiko bila padi tidak tumbuh sesuai yang diharapkan.
Lebih baik merugi sedikit saat panen, ketimbang menderita kerugian besar karena gagal menanam akibat tidak ada air, katanya yang harus mengeluarkan modal Rp 600.000 untuk menanam padi
"Sebelum di beri air, saya biasanya mempersiapkan lahan untuk tanam selama 30 hari. Namun, karena hujan mulai jarang turun dan debit air sungai menurun maka saya mempersingkat persiapan tanam menjadi hanya 20 hari," kata Hamdani (34), petani Desa Setianegara, Kecamatan Cibereum, Kota Tasikmalaya, Jumat (17/6/2011).
Hamdani mengetahui bahwa singkatnya masa persiapan tanam akan berpengaruh terhadap kesuburan tanah dan kualitas padi. Padi tidak akan cukup mendapatkan nutrisi cukup. Namun, ia tidak memiliki banyak pilihan karena bila ngotot mempersiapkan tanah seperti biasanya, ia pasti kesulitan mendapatkan air.
"Kini, air mulai susah didapat. Petani harus bergiliran atau memakai pompa untuk mendapatkan air," katanya.
Hal yang sama dikatakan Suhadi (45), petani lainnya. Ia terpaksa mempercepat masa tanam karena khawatir dengan semakin surutnya debit Sungai Cimulu. Ia siap menanggung resiko bila padi tidak tumbuh sesuai yang diharapkan.
Lebih baik merugi sedikit saat panen, ketimbang menderita kerugian besar karena gagal menanam akibat tidak ada air, katanya yang harus mengeluarkan modal Rp 600.000 untuk menanam padi
Post a Comment