Header Ads

SBY Skeptis Pembangkit Nuklir Dibangun di Indonesia

Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada kunjungan ke wilayah bencana Gempa dan tsunami Jepang Jumat (17/6/2011), menyuarakan keberatan tentang rencana untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di negaranya. Demikian dilaporkan Channel News Asia, Sabtu (18/6/2011).
Yudhoyono juga menyampaikan simpati dengan Jepang yang baru saja mengalami gempa bumi dahsyat dan tsunami yang mematikan.
Indonesia memiliki rencana untuk membangun pabrik atom pertama untuk membantu memenuhi kebutuhan energi.
Namun, dalam wawancara terpisah dengan kantor berita Jepang, Yudhoyono menyatakan bahwa Indonesia tidak akan bergerak ke arah tenaga nuklir hingga 2014. Hal ini diberitakan kantor berita Kyodo.
"Jika kita bisa membangun sumber energi lain daripada pembangkit energi nuklir, kita akan memilih jenis sumber energi lain," ungkap SBY, seperti dikutip dari Kyodo.
Dia menambahkan bahwa energi atom sangat bisa diperdebatkan. Berbicara dengan Jiji Press Jepang tentang bencana di pembangkit nuklir Fukushima Daiichi, SBY mengatakan: "Kami tidak pernah dapat mengatakan bahwa hal yang sama tidak akan terjadi di Indonesia, yang rentan terhadap gempa bumi juga."
"Sebaiknya kita mengeksplorasi cara untuk menggunakan sumber energi lain sebelum membangun pembangkit listrik tenaga nuklir." Demikian dikatakan SBY.
Dia juga mengatakan kepada Kyodo bahwa Indonesia bersedia mempertimbangkan energi alternatif seperti tenaga panas bumi, surya dan tenaga air, sambil bergerak untuk membatasi penggunaan minyak dan batubara.
"Adalah waktu panjang memutuskan apakah akan gunakan nuklir. pemerintahnya akan mempertimbangkan semua faktor," jelasnya.
Dalam pidatonya sebelumnya di Tokyo, Presiden Yudhoyono berbicara tentang cara negaranya menghadapi bencana tsunami telah paling terpukul di Asia 2004 silam.
"Kami di Indonesia tahu persis bagaimana perasaan Anda," kata Yudhoyono dalam pidato di National Graduate Institute for Policy Studies.
"Rasa sakit, duka, perasaan kesedihan, kesedihan dan bahkan tidak berdaya, hingga membuat Anda menangis," kata Presiden SBY.
Yudhoyono, Sabtu berkesempatan mengunjungi daerah terkena gempa dan tsunami yang menewaskan lebih dari 23.000 orang tewas dan hilang.
Raja Akihito dan Permaisuri Michiko berterima kasih kepada presiden Indonesia atas pengiriman tenaga kemanusiaan dan bantuan.
"Kami berterimakasih pada rakyat dan pemerintah Indonesia atas bantuannya. Saya yakin bahwa orang Jepang pasti akan pulih dari bencana," terangnya