HARGA-9 BHAN POKOK TERUS MELAMBUNG DI ROMADHAN 1432.H DI PASAR SINGAPARNA
Kabupaten Tasikmalaya KR.
Di Awal Puasa Romadahan tahun ini (1432H) kabar-rakyat.blogspot.com,mengendus adanya,tindakan sepihak,yang di lakukan para "Pelaku-Pasar" dengan menaikan harga-harga kebutuhan 9 bahan Pokok.
Terutama Harga Beras yang menginjak ke-Kisaran Harga Mahal,beragam harga dari mulai Rp.6.500/Kg -7.400 ,harga tersebut jelas membuat "Miris" Masyarakat yang tidak Punya.
Di susul dengan Kenaikan "9" Bahan Pokok yang lainnnya seperti Harga Sayur-Sayuran yang sudah Lazim di lakukan sebagai "Seni" nya para Pedagang dan Spekulan yang lainnya,tiap-tiap menjelang Bulan Suci Romadahan hal tersebut sering di lakukan.
Salah sebuah Contoh,di Pasar Singaparna (Ibu Kota) Kabupaten Tasikmalaya,Ibu-Ibu yang biasa berbelanja ke Pasar Traditional tersebut,mengeluhkan Tindakan para pengambil Keuntungan "Sesaat" tersebut,"Kenapa..ya..Pemerintah,mendiamkan hal itu,terus berlanjut?,adakah yang akan menolong Rakyat Kecil,apabila Sembako(9 Bahan Pokok) itu,tidak ter-jangkau?" Keluh Ibu Marfua,ah Warga sekitar Singaparna yang biasa berbelanja ke Pasar Traditional itu.
Kejelasan Harga,dan kebijakan Pemkab Tasikmalaya di tunggu kaum-Ibu-Ibu ,dan seluruh Rakyat Tasikmalaya Pada Umumnya,Pemerintah lah yang seharus-nya memperhatikan hal ter-sebut.(Rizal)
Di Awal Puasa Romadahan tahun ini (1432H) kabar-rakyat.blogspot.com,mengendus adanya,tindakan sepihak,yang di lakukan para "Pelaku-Pasar" dengan menaikan harga-harga kebutuhan 9 bahan Pokok.Terutama Harga Beras yang menginjak ke-Kisaran Harga Mahal,beragam harga dari mulai Rp.6.500/Kg -7.400 ,harga tersebut jelas membuat "Miris" Masyarakat yang tidak Punya.
Di susul dengan Kenaikan "9" Bahan Pokok yang lainnnya seperti Harga Sayur-Sayuran yang sudah Lazim di lakukan sebagai "Seni" nya para Pedagang dan Spekulan yang lainnya,tiap-tiap menjelang Bulan Suci Romadahan hal tersebut sering di lakukan.
Salah sebuah Contoh,di Pasar Singaparna (Ibu Kota) Kabupaten Tasikmalaya,Ibu-Ibu yang biasa berbelanja ke Pasar Traditional tersebut,mengeluhkan Tindakan para pengambil Keuntungan "Sesaat" tersebut,"Kenapa..ya..Pemerintah,mendiamkan hal itu,terus berlanjut?,adakah yang akan menolong Rakyat Kecil,apabila Sembako(9 Bahan Pokok) itu,tidak ter-jangkau?" Keluh Ibu Marfua,ah Warga sekitar Singaparna yang biasa berbelanja ke Pasar Traditional itu.
Kejelasan Harga,dan kebijakan Pemkab Tasikmalaya di tunggu kaum-Ibu-Ibu ,dan seluruh Rakyat Tasikmalaya Pada Umumnya,Pemerintah lah yang seharus-nya memperhatikan hal ter-sebut.(Rizal)
Post a Comment