Header Ads

OIH NYATAKAN DIRI SEBAGI CALON GUBERNUR

Bursa bakal calon Gubernur Jawa Barat dari kalangan internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) bakal semakin seru. Setelah empat kader partai berlambang moncong putih mendaftar maju, kali ini Wakil Ketua DPD PDI P Jawa Barat, Gatot Tjahyono secara resmi juga ikut ambil bagian memperebutkan dukungan dari partainya untuk menjadi calon Gubernur Jabar.
"Besok, Jumat (23/12) secara resmi saya akan mendaftar. Untuk penyerahan formulir pendaftaran akan ada utusan yang mengirim, yaitu Pak Oih (Sekretaris DPC PDIP Ciamis) dengan Wayan (Wakil Ketua PDIP Ciamis). Keduanya yang dulu mengambil formulir pendaftaran," kata Gatot Tjahyono di sela menghadiri kegiatan hajat laut atau syukuran nelayan di Pantai Timur Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Kamis (22/12).
Dengan pendaftaran resmi tersebut berarti ada tujuh bakal calon yang ikut meramaikan bursa internal calon gubernur Jabar. Yaitu empat bupati yang menjadi kader PDIP , adalah Bupati Cirebon Dedi Supardi, Bupati Kuningan Aang Hamid Suganda, Bupati Sumedang Don Murdono, dan Bupati Subang Eep Hidayat. Selain itu, anggota Komisi IX DPR Rieke Diah Pitaloka alias Oneng, Wakil Ketua DPD PDIP Jabar Gatot Tjahyono, serta kader PDIP Kabupaten Bandung, Aris Wibisono.
"Setelah resmi mendaftar, saya akan melakukan sosialisasi, pertemuan dengan masyarakat. Soal siapa dari para calon yang bakal dipilih, itu merupakan sepenuhnya hak partai. Yang pasti saya sudah siap untuk maju," tuturnya.
Dia mengatakan, seperti sebelumnya untuk menentukan sosok atau figur yang bakal mewakili partai, salah satunya juga berdasarkan pada pertimbangan tingkat populer serta elektabilitasnya. Demikian pula menjadi kewenangan partai apakah nantinya PDIP akan maju sendiri atau berkoalisi dengan partai politik lainnya. "Semua sudah diatur. Demikian pula posisinya apakah gubernur atau wakil gubernur, partai yang akan menentukan," ujar Gatot.
Berkenaan dengan calon internal sesama partai, ia menyatakan, sebagai sesama saudara sendiri, dengan demikian kompetitifnya berlangsung lebih konstruktif. Hal tersebut, lanjut Gatot, bakal memberikan makna positif untuk partai, sebab yang tapil adalah kader terbaik. "Bukan saingan, tetapi mencari siapa yang paling baik serta memiliki kans yang paling berpeluang," tambahnya.

Tidak ada komentar