Komunitas Motor Tasikmalaya Anti Kekerasan
TASIKMALAYA - Ratusan orang dari berbagai komunitas atau klub sepeda
motor di Tasikmalaya, Jawa Barat, mendeklarasikan diri anti kekerasan
dan menolak keberadaan berandalan bermotor yang meresahkan masyarakat.
Deklarasi mereka dilakukan di markas Polresta Tasikmalaya, Jalan Letnan Harun, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, hari ini.
Kepala Polresta Tasikmalaya, AKBP Gupuh Setiyono, mengatakan deklrasi itu sebagai upaya menjalin komitmen polisi dengan club sepeda motor di Tasikmalaya untuk menjaga keamanan, kenyamanan dan ketertiban masyarakat.
Berbagai Klub dengan jenis sepeda motor berbeda-beda yang tergabung dalam Paguyuban Otomotif Tasikmalaya (POT), kata Gupuh, sengaja dikumpulkan untuk menyatakan sumpah anti kekerasan dan tindakan kriminalitas di jalan raya. "Semua pihak kami rangkul agar sama-sama menjaga satu sama lain agar jangan sampai terlibat kriminal," kata Gupuh.
Apabila dari anggota club sepeda motor tersebut melakukan tindakan kriminalitas, kata Gupuh tentu pihak kepolisian akan menindaknya dengan tegas sesuai aturan hukum yang berlaku.
Salah seorang anggota club sepeda motor Ninja, Dani (27) mengatakan, terganggu atas keberadaan berandalan bermotor yang melakukan tindakan kekerasan atau kriminalitas di jalan raya.
Dampak keberadaan gerombolan bermotor itu, kata Dani, setiap club sepeda motor yang benar-benar hobi dianggap masyarakat kelompok yang mengganggu kenyamanan di jalan raya.
"Kami biasa melakukan kegiatan kemanusiaan atau touring ke berbagai daerah, tapi terkadang masyarakat menilai kami ini geng motor," katanya.
Sementara itu deklarasi tersebut dilakukan dengan penandatanganan sebagai janji menjaga ketertiban dan kenyamanan di jalan raya. Selanjutnya dilakukan kegiatan atraksi sepeda motor dan lomba kelengkapan kendaraan.
Deklarasi mereka dilakukan di markas Polresta Tasikmalaya, Jalan Letnan Harun, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, hari ini.
Kepala Polresta Tasikmalaya, AKBP Gupuh Setiyono, mengatakan deklrasi itu sebagai upaya menjalin komitmen polisi dengan club sepeda motor di Tasikmalaya untuk menjaga keamanan, kenyamanan dan ketertiban masyarakat.
Berbagai Klub dengan jenis sepeda motor berbeda-beda yang tergabung dalam Paguyuban Otomotif Tasikmalaya (POT), kata Gupuh, sengaja dikumpulkan untuk menyatakan sumpah anti kekerasan dan tindakan kriminalitas di jalan raya. "Semua pihak kami rangkul agar sama-sama menjaga satu sama lain agar jangan sampai terlibat kriminal," kata Gupuh.
Apabila dari anggota club sepeda motor tersebut melakukan tindakan kriminalitas, kata Gupuh tentu pihak kepolisian akan menindaknya dengan tegas sesuai aturan hukum yang berlaku.
Salah seorang anggota club sepeda motor Ninja, Dani (27) mengatakan, terganggu atas keberadaan berandalan bermotor yang melakukan tindakan kekerasan atau kriminalitas di jalan raya.
Dampak keberadaan gerombolan bermotor itu, kata Dani, setiap club sepeda motor yang benar-benar hobi dianggap masyarakat kelompok yang mengganggu kenyamanan di jalan raya.
"Kami biasa melakukan kegiatan kemanusiaan atau touring ke berbagai daerah, tapi terkadang masyarakat menilai kami ini geng motor," katanya.
Sementara itu deklarasi tersebut dilakukan dengan penandatanganan sebagai janji menjaga ketertiban dan kenyamanan di jalan raya. Selanjutnya dilakukan kegiatan atraksi sepeda motor dan lomba kelengkapan kendaraan.
Post a Comment