Lingkar Pendidikan Jalanan “ Belajar bukan hanya teori, melainkan soal implementasi”
Lingkar Pendidikan Jalanan |
Beberapa waktu lalu KR bertemu dengan sekelompok Mahasiswa STAI Tasikmalaya yang sedang ngumpul di sebuah rumah berlabel Lingkar Pendidikan Jalanan, kemudian IMSA pun bertanya pada salah satu dari mereka
Apa lingkar pendidikan jalan itu ?
Dalam
satu sudut pandang kami ,
istilah pendidikan jalanan mungkin bukan istilah yang tepat untuk menggambarkan
kegiatan-kegiatan kami disisni.
Tapi kami
tetap ingin memakainya, khususnya istilah jalanan, yang bagi kami
berarti alam bebas,
jadi intinya kita semua yang berkumpul ditempat ini adalah siswa dari sekolah
alam dan mudir dari semua orang.
Lingkar pendidikan jalanan ini lembaga formal ?
lembaga sekolahan atau apa?
Lingkar Pendidikan jalanan di sini jelas bukan pendidikan sekolahan. Tidak ada guru atau murid. Tidak ada yang dibayar dan yang membayar. Tidak ada ketentuan satu berdiri, yang lainnya duduk atau satu menguji yang lainnya diuji. Tidak ada satu pihak yang membuat raport dan lainnya menerima raport.Lingkar Pendidikan jalanan adalah proses belajar dengan kesetaraan di lingkungan alami (dalam pengertian: terjadi dengan menumpang kegiatan berkehidupan lainnya) dan semuanya terjadi secara sukarela. Secara bergantian satu sama lain menjadi murid dan guru. Semuanya bisa saling menilai, memotivasi, menghukum, memarahi, dll.Tidak ada kursi atau meja khusus dalam pendidikan jalanan. Pembelajaran bisa terjadi di bis kota, kereta, pasar, warteg, warkop, mall, toko buku, trotoar, sambil ngantri lampu merah, makan mie ayam dll. Ketika kita ngobrol dengan orang yang sangat kita kenal ataupun baru saja kenal, di tengah kegiatan kita, dan kemudian kita mengalami proses pembelajaran bersama yang bermanfaat, maka di situlah kita melakukan pendidikan jalananJadi, Lingar pendidikan jalanan di sini tidak sama dengan street education yang banyak dilakukan penggiat sosial terhadap anak-anak jalanan. Pada saatnya saya akan melakukan pendidikan jalanan bersama anak-anak jalanan, tapi itu bukan berarti saya mengajari. Saya pasti belajar banyak dari mereka.
Lingkar Pendidikan jalanan di sini jelas bukan pendidikan sekolahan. Tidak ada guru atau murid. Tidak ada yang dibayar dan yang membayar. Tidak ada ketentuan satu berdiri, yang lainnya duduk atau satu menguji yang lainnya diuji. Tidak ada satu pihak yang membuat raport dan lainnya menerima raport.Lingkar Pendidikan jalanan adalah proses belajar dengan kesetaraan di lingkungan alami (dalam pengertian: terjadi dengan menumpang kegiatan berkehidupan lainnya) dan semuanya terjadi secara sukarela. Secara bergantian satu sama lain menjadi murid dan guru. Semuanya bisa saling menilai, memotivasi, menghukum, memarahi, dll.Tidak ada kursi atau meja khusus dalam pendidikan jalanan. Pembelajaran bisa terjadi di bis kota, kereta, pasar, warteg, warkop, mall, toko buku, trotoar, sambil ngantri lampu merah, makan mie ayam dll. Ketika kita ngobrol dengan orang yang sangat kita kenal ataupun baru saja kenal, di tengah kegiatan kita, dan kemudian kita mengalami proses pembelajaran bersama yang bermanfaat, maka di situlah kita melakukan pendidikan jalananJadi, Lingar pendidikan jalanan di sini tidak sama dengan street education yang banyak dilakukan penggiat sosial terhadap anak-anak jalanan. Pada saatnya saya akan melakukan pendidikan jalanan bersama anak-anak jalanan, tapi itu bukan berarti saya mengajari. Saya pasti belajar banyak dari mereka.
Post a Comment