Header Ads

Sarana Prasarana Diharap Dongkrak Potensi Wisata Desa


Kota, Korsum
 Desa Margamukti Kecamatan Sumedang Utara memiliki potensi wisata religius dan budaya yang harus dibenahi. Pasalnya, di desa tersebut terdapat beberapa situs petilasan yang bisa menarik para perdarahan dari berbagai daerah khususnya di Jawa Barat
Kepala Desa Margamukti, Maman Suparman, mengatakan, dirinya mempunyai rencana kedepan untuk memajukan desa dalam bidang pariwisata dan seni budaya. Terlebih Desa Margamukti mempunyai potensi wisata religius unggulan yang bisa menarik banyak peziarah.
"Kami punya tempat yang selalu ramai dikunjungi orang seperti Patilasan Eyang Sacapati Dua atau Patilasan Prabu Siliwangi dan Eyang Haji atau Patilasan Tembong Agung sebenarnya banyak situs lain namun yang terbuka dan sering didatangi oleh peziarah hanya dua itu. Namun bila tidak dikelola dengan baik dari segi sarana pra sarana kan kurang optimal juga," tutur Maman, saat ditemui  di ruang kerjanya, Selasa (13/3)
Dikatakan Maman, diperlukan adanya langkah intensif dalam pengelolaan wisata desa. Hal itu dilakukannya guna menopang perekonomian di Desa Margamukti.
"Untuk mendukung hal tersebut, kita menargetkan untuk penerimaan PAD dari situs itu, karena mengapa tidak untuk dijadikan potensi wisata desa dengan cara jadi digali kembali potensinya, kemudian dipublikasikan, sehingga diharapkan orang-orang yang berkunjung semakin banyak dan nama desa Margamukti terangkat. Termasuk nanti ada balai pertemuan kampung, disisi lain juga ada adat kabuhunan mungkin ada lahan berapa tumbak kita akan proyeksikan menjadi pusat kegiatan seni budaya yang ada di Desa Margamukti," katanya.
Namun dalam perjalanannya, lanjut Maman, tentu tidak mudah. Mengingat saat ini sebagian warga enggan mengikhlaskan lahan milik pribadinya untuk dijadikan akses jalan yang terintegrasi dengan lokasi wisata desa.
"Untuk pembenahan sendiri masih kurang, sebab akses jalan tidak ada. Memang kita sudah meminta kepada masyakat untuk membuka lahan, alhamdulillah sebagian  kebijaksanaannya untuk memberikan lahan ada, tetapi sebagian juga tidak. Sulit bagi kita, sehingga akses itu untuk kendaraan mah susah. Disamping itu ada saluran drainase yang bisa dimanfaatkan. Namun tetap untuk pelebaran saat ini warga belum bisa memahami akan kebutuhan itu," ucapnya
Kendati demikian, lanjut Maman, meskipun wujud dari suatu potensi desa yang akan dikembangkannya sudah terealisasi. Namun apa daya jika tidak ada kebijaksanaan dari warganya untuk sedikit memberikan lahannya guna mendukung rencana tersebut.
"Kalau untuk kegiatan insyaallah sudah diagendakan dan dianggarkan juga bakal dilaksanakan. Untuk dananya pun ada, sebelum pajak anggarannya Rp 55 juta dari APBD 2018. Namun kan kita terganjal juga oleh warga yang terkesan kurang bisa menterjemahkan niat baik kita untuk memajukan suatu desa itu sendiri," tukasnya
Sementara, Asep (50), warga setempat berharap jika saja potensi wisata desa khususnya wisata religius dan seni budaya di Desa Margamukti bisa terealisasi dengan baik. Dampak positif akan menguntungkan bagi desa dan warganya. Terlebih saat ini seni budaya daerah harus bisa dilestarikan sebagai suatu identitas daerahnya masing-masing.
"Dengan banyaknya yang berkunjung ke situs atau Patilasan nama desa Margamukti terangkat dalam arti terekspose. Begitu juga dengan potensi budayanya, sebab generasi muda banyak yang tidak tau sejarah maupun kronologis daerahnya bahkan kadang terkesan acuh,” katanya.
Oleh sebab itu, tujuan pembenahan potensi wisata dan seni budaya desa juga untuk menyadarkan khususnya generasi muda agar serta merta bisa melestarikan warisan dan ajaran karuhun. “Sebagai contoh karinding itu seni buhun Sumedang, diluar tidak ada yang namanya karinding, dan mudah-mudahan ini bisa menjadi nilai filosofis yang dianut oleh warga Desa Margamukti untuk kedepannya," tandasnya.**[F.Arif]