Header Ads

48 M, Revitalisasi Pasar Tanjungsari

Kota, Korsum
Rencana pembangunan kembali (revitalisasi) pasar tradisional Tanjungsari tampaknya akan segera diwujudkan. Hal itu dinyatakan Kepala Diskoperindag Dadang Sukma menyebutkan awal tahun 2018 ini, pasar itu akan direvitalisasi dengan anggaran dari pusat sekitar Rp 48 miliar.
“Saat ini, DED untuk pasar Tanjugsari sudah beres tinggal ke pembangunan fisik yang rencananya akan dumulai awal tahun 2018 dengan dana Kementrian Perdagangan  sekitar Rp 48 miliar,” kata dia, di ruang kerjanya, Senin kemarin (7/8).
Diakui, awal rencana pembangunan akan dilaksakan tahun 2017 ini. Hanya saja,  tidak bisa diproses karena DED dan sertifikatnya belum tuntas. Karena DED-nya tuntas tahun ini (2017), maka pelaksaan pembangunannya diawal 2018 mendatang.
“Saat ini juga sertfikat sedang diproses BPN, sehingga pengusulan itu melampirkan proses BPN itu. Revitalisasi  pasar Tanjungsari itu, tidak mengubah stastus pasar itu, yakni akan dibangun pasar tradisional semi modert yang mengacu kepada hasil studi banding ke pasar tradisional Kabupaten Sukabumi,” sebutnya.
Dikatakan, pembangunan pasar itu akan melalui ditender, sehingga akan dilakukan pihak ketiga. Karena pasar ini dibangun pemerintah, maka para pedagang tidak beli kios tinggal menempati saja. Namun sementara ini, DED untuk pasar Parakanmuncang Kecamatan Cimanggung baru tahap lelang, sehingga dimungkin revitalisasi pasar itu ditahun 2019 mendatang.
Di tempat terpisah, menurut Kordinator Pasar Tanjunjungsari, Maman, Rabu (9/8), menyebutkan, berdasarkan kebutuhan pasar Tanjungsari saat ini harus direvitalisasi sesuai DED yang telah diajukan sebelumnya. Pasar ini kata dia, perlu pengembangan dan perluasan terutama lahan parkir yang saat ini kondisinya sudah overload.
“Atas rencana itu, intinya para pedagang tidak akan menghambat apalagi menolak terhadap program revitalisasi pasar ini. Justru menyambut baik karena pasar ini dibangun pemerintah dimana pedagang tak harus bayar kios. Namun akan menolak jika dibangun oleh pihak ketiga dan para pegadang harus bayar kios,” tuturnya.
Saat ini, lanjut dia, PAD pasar Tanjungsari sudah mencapai Rp 340 juta pertahun yang tiap tahunya terus mengalami peningkatan, sehingga terus dituntut pelayanan yang lebih baik lagi terhadap  masyarakat.**[yf saefudin]