Header Ads

Presiden Jokowi Lantik Praja IPDN

Jatinangor, Korsum
Dalam Pelantikan Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri Angkatan XXIV tahun 2017, presiden Joko Widodo mengatakan, pamong praja muda harus menjadi yang terdepan dalam perubahan pola pikir, pola sikap, sistem dan tata kelola pemerintahan yang baik. Apalagi, perkembangan dunia saat ini berubah begitu cepat. Para pamong praja muda,  harus cepat beradaptasi dengan perubahan dunia dengan berbagai kemajuannya, terutama perubahan tekhnologi.
“Jangan heran, kalau masyarakat mudah membandingkan kecepatan antara memesan makanan melalui handphone dengan  kecepatan membuat KTP. Begitu pula perubahan pelayanan dalam generasi milenial yang menuntut kita untuk mengubah cara kerja di berbagai bidang. Pamong praja muda,  jangan pernah bekerja monoton, berpikir linier dan berbagai rutinitas lainnya, yang itu-itu saja. Kita semua harus berani membuat terobosan,” kata Jokowi, di kampus IPDN Jatinangor, Selasa, (8/8).
Presiden Jokowi juga mengingatkan,  pamong praja muda harus menjadi perajut persatuan Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika. Hal itu, diimplementasikan dengan memberikan pelayanan yang baik dan cepat, tanpa mendiskriminasikan masyarakat dari warna kulit, daerah asal atau pun agama. Peran pamong praja muda pun, harus menjaga kerukunan sosial.
“Selama 4 tahun para pamong praja muda dididik, ditempa dan dibentuk dengan berbagai ilmu pengetahuan, khususnya tentang kepemerintahan. Hari ini merupakan awal pengabdian para pamong praja muda kepada masyarakat,” tuturnya.
Presiden pun menekankan kepada para pamong praja muda yang baru lulus di Institut Pemerintahan Dalam negeri (IPDN) untuk tidak alergi menerima kritikan atau bahkan protes dari masyarakat. Kritik atau protes itu datang apabila pelayanan yang diberikan oleh pemerintah dinilai  masyarakat tidak memuaskan atau lamban.
“Sebab masyarakat sekarang ini tak ragu untuk mendebat, mengkritik atau bahkan protes jika menurut mereka pelayanan pemerintah dirasakan tidak memuaskan atau lamban,” ujarnya
Menurut Jokowi, kritikan atau protes dari masyarakat, harus dijadikan bahan perbaikan dalam  melaksanakan reformasi birokrasi di lingkungan pamong praja muda ketika mereka bertugas. “Sebab, itu menjadi tugas saudara (para pamong praja muda-red)  dalam melayani masyarakat, termasuk pemerintah saat ini,” tuturnya.
Perlu diketahui, kata Presiden Jokowi,  berkat kerjasama seluruh elemen bangsa,  peringkat Indonesia dalam kemudahan berusaha telah meningkat. Dari tahun 2016 lalu Indonesia berada di peringkat ke-106  tahun ini naik menjadi peringkat ke-91. Peringkat tersebut  harus terus ditingkatkan  setiap tahunnya.
Selain itu, berdasarkan hasil survey lembaga internasional, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah di Indonesia cukup tinggi. Dari hasil survey tersebut, Indonesia menempati posisi pertama bersama swiss. Itu artinya, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah di Indonesia, lebih tinggi dari beberapa negara maju di dunia.
“Yang lebih membanggakan lagi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia, naik. Dari asalnya negara dengan kategori medium high development naik menjadi high human development. Keberhasilan itu semua, jangan hanya dipertahankan, melainkan harus ditingkatkan dan dikembangkan lagi,” katanya.
Sementara itu, Gubernur IPDN, Ermaya Suradina mengatakan, jumlah Pamong Praja Muda Angkatan XXIV yang dilantik sebanyak 2.014 terdiri dari laki-laki sebanyak 1.348 orang dan perempuan 666 orang. Semuanya dilantik dengan pangkat Penata Muda Tata Praja.
“Mereka adalah putra dan putri terbaik bangsa, wakil dari seluruh provinsi, kabupaten/kota se-Indonesia. Mereka telah diwisuda kemarin,” tuturnya.
Dikatakan, para pamong praja muda yang telah lulus itu sudah melalui proses panjang pendidikan di IPDN selama 4 tahun. Mereka dibekali dengan sistem pendidikan, pelatihan dan pengajaran serta pengasuhan, Mereka juga, diberikan  pemahaman tentang kebangsaan dan Bhineka Tunggal  Ika, ilmu pemerintahan dan kepamongprajaan serta pembinaan moral.**[Dady]